Call us now:
Di tengah dinamika biaya hidup yang semakin meningkat dan keinginan pasangan masa kini untuk memiliki pernikahan yang lebih bermakna daripada mewah, muncul satu tren yang makin dilirik: menikah di hari kerja alias weekday wedding.
Jika selama ini pernikahan identik dengan akhir pekan, kini semakin banyak calon pengantin di tahun 2025 yang memilih hari Selasa atau Rabu sebagai hari istimewanya. Bukan karena tak kebagian slot Sabtu-Minggu, tapi karena alasan yang jauh lebih rasional dan strategis: lebih hemat, lebih fleksibel, dan tetap berkesan.
Mengapa Weekday Wedding Semakin Populer?
Ada beberapa alasan kuat mengapa pasangan milenial dan Gen Z kini mulai mempertimbangkan menikah di hari kerja:
1. Harga Vendor Lebih Terjangkau
Sebagian besar vendor pernikahan—mulai dari gedung, katering, dekorasi, hingga fotografer—menerapkan harga yang lebih rendah untuk hari kerja. Bahkan, diskon bisa mencapai 20% hingga 40% dibanding akhir pekan.
Contoh:
- Gedung resepsi yang di hari Sabtu dibanderol Rp30 juta, bisa turun menjadi Rp18–20 juta jika di-booking untuk hari Rabu.
- Vendor dekor dan fotografer sering memberikan bonus ekstra seperti free photobooth atau video engagement.
2. Pilihan Tanggal Lebih Fleksibel
Tidak perlu berebut tanggal dengan pasangan lain. Jika kamu menikah di weekend populer seperti 2-2-25 atau 5-5-25, kemungkinan kamu harus booking 1 tahun lebih awal.
Dengan weekday wedding, kamu punya lebih banyak kebebasan memilih tanggal yang bermakna secara personal, tanpa harus terburu-buru.
3. Lebih Intimate, Lebih Fokus
Tamu yang hadir pada weekday biasanya benar-benar yang terdekat—keluarga, sahabat, dan orang-orang yang peduli. Ini menciptakan suasana yang lebih hangat dan personal, sekaligus membatasi tamu tanpa harus “menolak” secara langsung.
Bukankah Tamu Jadi Sulit Datang?
Ini adalah pertanyaan umum, tapi jawabannya bergantung pada komunikasi dan konteks acara. Beberapa strategi yang terbukti efektif:
- Kirimkan undangan lebih awal (minimal 2 bulan sebelumnya), beri waktu bagi tamu untuk mengatur cuti atau jadwal.
- Fokuskan undangan pada orang-orang terdekat yang memang ingin hadir sepenuh hati.
- Buat acara lebih singkat dan efisien (misalnya akad pagi, makan siang santai, lalu selesai di sore hari).
- Sediakan dokumentasi berkualitas tinggi agar tamu yang tak bisa hadir tetap bisa merasakan atmosfernya.
Weekday Wedding Sangat Cocok Untuk:
✅ Pasangan dengan budget terbatas, tapi tetap ingin pernikahan yang berkesan ✅ Pasangan yang ingin intimate wedding 30–100 tamu ✅ Pernikahan dengan konsep garden party, hotel, atau private venue ✅ Calon pengantin yang ingin lebih fokus pada detail (tanpa terburu-buru atau antre vendor)
Realitas Baru: Bijak & Berkelas
Menikah di weekday bukan berarti “turun kelas”. Justru, ini adalah bentuk pilihan sadar dan cerdas, di mana pasangan lebih fokus pada makna pernikahan daripada tuntutan sosial.
Banyak vendor profesional yang kini justru menyambut weekday wedding dengan tangan terbuka karena operasional lebih ringan dan mereka bisa memberikan pelayanan lebih maksimal.
“Pasangan zaman sekarang lebih realistis dan terencana. Menikah di weekday bukan soal penghematan semata, tapi tentang menciptakan pengalaman yang nyaman dan otentik.” — Wedding Planner, Jakarta
Weekday wedding adalah representasi dari pergeseran nilai: dari yang dulu mengejar kemewahan, kini menuju esensi. Bagi kamu yang sedang merencanakan pernikahan di 2025, jangan ragu untuk mempertimbangkan hari kerja sebagai opsi utama.
Dengan komunikasi yang tepat, konsep yang matang, dan tim vendor yang solid, kamu bisa menciptakan pernikahan impian—lebih hemat, lebih hangat, dan lebih bermakna.