5 Kesalahan Umum Saat Persiapan Wedding dan Cara Menghindarinya

Setiap pasangan pasti menginginkan hari pernikahan yang sempurna—indah, berkesan, dan penuh cinta. Namun dalam perjalanan mewujudkan impian tersebut, tidak sedikit calon pengantin yang tanpa sadar terjebak dalam kesalahan-kesalahan klasik saat mempersiapkan pernikahan. Tekanan dari ekspektasi keluarga, pengaruh media sosial, serta keterbatasan waktu dan informasi bisa membuat proses yang seharusnya menyenangkan justru menjadi melelahkan.

Belajar dari banyak pengalaman, kami merangkum lima kesalahan umum yang sering terjadi saat mempersiapkan pernikahan—beserta solusi praktis untuk menghindarinya. Karena kami percaya, pernikahan bukan hanya soal satu hari, tetapi tentang proses yang perlu dinikmati bersama.

  1. Terlalu Fokus pada Detail Estetika, Lupa Esensi Pernikahan

Tidak ada yang salah dengan menginginkan dekorasi yang megah, gaun yang elegan, atau undangan yang artistik. Tapi sering kali, pasangan terlalu larut dalam aspek visual hingga melupakan hal yang paling esensial: makna pernikahan itu sendiri.

Pernikahan adalah perayaan cinta, komitmen, dan kebersamaan dua keluarga. Jika semua perhatian hanya terpusat pada warna bunga atau desain photobooth, maka potensi konflik dan stres bisa meningkat—karena lupa melihat gambar besarnya.

Solusi:
Sebelum berbicara soal vendor atau konsep dekorasi, diskusikan dulu bersama pasangan: nilai apa yang ingin kalian angkat dalam pernikahan ini? Apakah ingin hangat dan intim? Spiritual dan sakral? Atau megah namun tetap penuh makna? Ini akan menjadi kompas dalam setiap keputusan. Setelah itu komunikasikan konsep yang Anda inginkan dengan wedding stylist pilihan. Wedding stylist yang profesional akan membantu Anda mengontrol tampilan visual seperti dekorasi, gaun, dan undangan selama masa persiapan pernikahan sampai dengan eksekusi wedding day.

  1. Menunda-nunda Booking Vendor

Banyak pasangan merasa masih punya banyak waktu, terutama jika hari pernikahan masih 8–12 bulan lagi. Padahal kenyataannya, vendor-vendor populer—seperti venue, fotografer, hingga wedding organizer—bisa saja sudah fully booked bahkan satu tahun sebelumnya, khususnya di musim pernikahan.

Sering kali, karena menunda booking, akhirnya calon pengantin harus “asal ambil” vendor yang masih tersedia—yang belum tentu sesuai dengan selera atau ekspektasi mereka.

Solusi:
Buat timeline kerja sejak awal. Setelah tanggal dan lokasi pernikahan dikunci, segera mulai proses survey dan booking vendor utama. Gunakan spreadsheet atau wedding planning app untuk memudahkan pemantauan progress. Jika Anda merasa kerepotan, maka Anda bisa gunakan jasa wedding planner dan wedding organizer yang profesional untuk membantu memberikan rekomendasi dan booking vendor yang sesuai dengan konsep acara pernikahan Anda.

  1. Tidak Menyesuaikan Budget dengan Prioritas

“Maunya semuanya bagus” adalah hal yang sangat manusiawi. Tapi tanpa kontrol yang baik, keinginan ini bisa membuat anggaran membengkak jauh dari rencana awal. Salah satu kesalahan paling umum adalah menyusun budget secara asal atau bahkan meniru orang lain, tanpa disesuaikan dengan kondisi finansial dan prioritas pribadi.

Solusi:
Susun anggaran berdasarkan skala prioritas. Diskusikan dengan pasangan, elemen apa yang menjadi prioritas utama. Misalnya: venue impian, dokumentasi, atau catering. Alokasikan dana lebih besar untuk 2–3 aspek utama, dan sesuaikan aspek lainnya secara kreatif. Ingat, kreatifitas tidak selalu membutuhkan biaya mahal.

  1. Kurang Komunikasi dengan Keluarga atau Pasangan

Pernikahan bukan hanya tentang dua orang, tetapi juga tentang dua keluarga. Masalah bisa muncul saat keputusan hanya diambil satu pihak, tanpa diskusi terbuka. Hal ini bisa memicu konflik, kesalahpahaman, bahkan tekanan emosional yang tidak perlu menjelang hari H.

Solusi:
Jadikan komunikasi sebagai bagian dari rutinitas. Buat waktu khusus, misalnya “wedding talk night” seminggu sekali dengan pasangan untuk membahas progres dan kendala. Sediakan pula sesi khusus dengan keluarga inti—dengarkan masukan mereka, lalu cari titik temu. Keterbukaan ini akan menciptakan suasana persiapan yang jauh lebih damai dan harmonis.

  1. Tidak Menggunakan Jasa Wedding Organizer Profesional

Ini adalah dilema yang sering dihadapi pasangan: apakah perlu menggunakan jasa wedding organizer atau cukup di-handle sendiri? Banyak yang merasa mampu mengatur segalanya sendiri demi menghemat biaya. Namun pada kenyataannya, beban koordinasi di hari H bisa sangat melelahkan dan memicu stres berlebih—terutama jika tidak memiliki pengalaman di dunia event.

Kesalahan kecil seperti rundown yang molor, vendor yang telat datang, atau miskomunikasi antar pihak bisa merusak suasana hari yang seharusnya bahagia.

Solusi:
Pilih WO profesional yang bukan hanya berpengalaman, tapi juga mampu memahami karakter dan harapan kalian. Seperti yang kami lakukan di ourweddingdestination.com, setiap pasangan diperlakukan secara personal. Kami tidak hanya datang sebagai vendor, tapi sebagai partner yang menemani proses dari awal hingga hari H—dengan ketenangan, empati, dan solusi.

Mempersiapkan pernikahan memang bukan perkara mudah, tapi juga bukan hal yang harus dihadapi dengan stres dan kebingungan. Dengan menyadari lima kesalahan umum di atas dan mengambil langkah preventif sejak awal, kamu dan pasangan bisa menjalani proses ini dengan lebih sadar, lebih harmonis, dan tentu saja—lebih bahagia.

Pernikahan bukan soal mengejar kesempurnaan, tapi soal membangun kenangan yang bermakna.

Butuh teman diskusi atau partner yang siap bantu wujudkan impianmu?
Tim kami selalu ada untuk mendampingi, merancang, dan mengeksekusi hari bahagia kamu dengan hati.

By: aloysiusap

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *